Metodologi Penelitian yang Tepat untuk Skripsi
freepik.com

Metodologi Penelitian yang Tepat untuk Skripsi

Posted on

Dalam menyusun skripsi, perlu memperhatikan metodologi penelitian yang tepat. Hal ini karena metode penelitian tersebut termasuk upaya menelusuri masalah dengan cara kerja ilmiah. Melalui metode penelitian ini, maka mahasiswa bisa mengumpulkan, mengolah, hingga menganalisis data secara sistematis.

freepik.com

Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengetahui apa saja metode penelitian yang mendukung skripsi. Hal ini tidak lain agar proses penyusunan skripsi berjalan lancar dan bisa cepat lulus kuliah.

Jenis Metodologi Penelitian yang Tepat

Metode penelitian untuk skripsi sangatlah beragam. Mahasiswa bisa memilihnya sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Berdasarkan Pendekatan Penelitian 

Jika berdasarkan pendekatan penelitian, proses, maupun teknik analisis datanya, metode terbagi menjadi beberapa jenis. Sebut saja kualitatif, kuantitatif dan gabungan.

Kualitatif

Salah satu jenis metode penelitian untuk skripsi ialah kualitatif. Untuk maknanya terungkap lewat buku milik Adhi Kusumastuti serta Ahmad Mustamil Khoiron yang memiliki judul Metode Penelitian Kualitatif.

Buku tersebut menjelaskan bahwa metode ini adalah penelitian untuk eksplorasi sekaligus memahami makna dari kemanusiaan atau masalah sosial. Di dalam prosesnya pun melibatkan pengumpulan data, analisis data, penaksiran makna data, hingga mengajukan pertanyaan maupun prosedur.

Ketika membahas mengenai kualitatif sendiri, ada sejumlah strategi pengumpulan datanya. Sebut saja etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded theory, sampai dengan naratif. Untuk penjelasannya ialah sebagai berikut.

1. Etnografi

Mengumpulkan informasi dengan strategi etnografi mencangkup data primer, wawancara, hingga observasi. Dalam strategi metodologi penelitian yang tepat ini, mahasiswa meneliti kelompok budaya di lingkungan alami dalam kurun waktu cukup lama.

2. Studi Kasus 

Mahasiswa menyelidiki suatu hal secara detail lewat strategi ini. Baik itu peristiwa, program, aktivitas, ataupun proses tertentu. Penelitiannya pun memiliki jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

3. Fenomenologi

Melalui strategi ini, mahasiswa mengidentifikasi inti pengalaman mengenai suatu fenomena secara lebih mendalam. Selain mengamati, mahasiswa juga perlu terlibat langsung dengan subjeknya.

4. Grounded Theory

Ketika menerapkan strategi penelitian ini, mahasiswa perlu menciptakan teori yang sifatnya umum dan abstrak. Upaya menciptakan teori tersebut bisa mahasiswa lakukan dengan memanfaatkan analisis, proses interaksi, maupun tindakan tertentu yang melibatkan pandangan partisipan.

5. Naratif

Mahasiswa yang memanfaatkan strategi penelitian ini perlu menggali kehidupan individu ataupun kelompok lewat wawancara naratif. Dalam hal ini, mahasiswa perlu menggali kisah hidupnya melalui wawancara tersebut.

Kuantitatif

Jenis ini memiliki pengertian tersendiri yang terangkum di buku Muhammad Ramdhan berjudul Metode Penelitian. Adapun definisinya ialah penyelidikan terstruktur tentang fenomena.

Pengamatan tersebut dilakukan dengan mengumpulkan data yang bisa diukur menggunakan metodologi matematika, statistik, ataupun komputasi secara tepat. Dari pengumpulan data, mahasiswa bisa melanjutkannya dengan proses pengolahan hingga menghasilkan data berupa angka.

Secara mendetail, metodologi kuantitatif ini juga terbagi menjadi dua jenis. Sebut saja survei dan eksperimen.

Sesuai dengan namanya, penelitian survei memang melakukan survei secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan datanya. Lalu untuk eksperimen ialah memberikan tindakan khusus pada suatu fenomena sesuai dengan pengamatan yang mahasiswa lakukan.

Campuran

Jenis metode ini memang menggabungkan kualitatif dan kuantitatif. Dengan begitu, mahasiswa bisa mendapatkan kesimpulan dari pertanyaan penelitian sesuai pengamatannya.

Jika ditarik secara garis besar, metode kualitatif berupa pendeskripsian hasil pengolahan data lewat pendekatan naratif. Berbeda dengan metode kuantitatif yang fokus pada data angka sebagai hasilnya. Sementara untuk campuran atau gabungan berisikan elemen kualitatif dan kuantitatif sehingga bisa menyatu.

Berdasarkan Sifat Masalah 

Metodologi yang tepat untuk skripsi tidak hanya bisa dikategorikan berdasarkan pendekatan penelitian saja, melainkan juga sifat masalahnya. Jenisnya pun tidak kalah beragam sebagaimana penjelasan yang ada di buku Dr. H. Salim, M.Pd. dkk berjudul Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan dan Jenis.

Eksperimental

Lewat metodologi ini, mahasiswa perlu melakukan kendali. Dengan begitu, penyelidikan mengenai hubungan sebab akibat bisa lebih mendetail.

Kasual Komparatif

Jenis metodologi penelitian berdasarkan sifat masalah berikutnya ialah kasual komparatif. Dalam hal ini, mahasiswa perlu melakukan pengamatan terhadap data yang berasal dari sejumlah faktor atau penyebab kejadian.

Saat sudah mengungkap semua datanya, mahasiswa lantas membandingkannya. Alhasil, mahasiswa bisa menyelidiki hubungan sebab akibatnya.

Historis

Dari namanya saja sudah bisa kita ketahui bahwa metode pengamatan ini menggambarkan kejadian bersejarah atau yang sudah terjadi di masa lalu. Kejadian tersebut bisa jadi sarana pembelajaran masyarakat di era sekarang.

Tindakan

Mahasiswa bisa menyusun skripsi melalui metodologi penyelidikan tindakan untuk mengembangkan keterampilan. Bisa juga memanfaatkannya untuk melakukan pendekatan baru.

Korelasional

Mahasiswa yang memanfaatkan metodologi penelitian ini secara tepat, maka bisa mengkaji keterkaitan antar variasi faktor. Hal ini sesuai dengan koefisien korelasinya.

Deskriptif

Mahasiswa bisa dengan mudah menggambarkan objek penelitian maupun karakteristiknya secara faktual dan tepat lewat metodologi ini.

Kasus

Metode kasus juga termasuk salah satu metodologi recommended bagi mahasiswa yang tengah sibuk menyusun skripsi. Dengan metode ini, mahasiswa bisa mempelajari keadaan kini maupun interaksi lingkungan objek tertentu.

Perkembangan

Tak banyak mahasiswa yang mengetahui bahwa ternyata penyusunan skripsi juga bisa memanfaatkan metodologi ini. Hal ini karena metodologi tersebut memberikan kemudahan dalam menyelidiki perubahan waktu ataupun pola.

Cara Memilih Metodologi Penelitian untuk Skripsi

Terlihat jelas bahwa metodologi penelitian yang tepat untuk skripsi memang melimpah. Pada umumnya, mahasiswa bisa memanfaatkan satu atau dua metodologi saja untuk menyusun skripsi.

Oleh karena itu, mahasiswa perlu cermat dalam memilih metodologi penyelidikan. Pada umumnya, pemilihan metodologi pengamatan bisa disesuaikan dengan banyak hal.

Hal-hal tersebut seperti halnya tujuan pengamatan, waktu dan sumber dayanya. Dengan memperhatikan beberapa hal yang jadi pertimbangan tersebut, mahasiswa jadi lebih mudah memilih metodologi penelitiannya.

Sebagai rekomendasi yang bercermin dari pengalaman, lebih baik memilih metode kuantitatif atau kualitatif saja jika ingin menyusun skripsi untuk lulus S1. Alasannya tidak lain karena penggunaan satu metodologi terbilang simple.

Sementara jika menyiapkan skripsi untuk lulus kuliah S2, bisa meneliti dengan metodologi campuran. Kendati demikian, jangan mempersulit diri dengan memilih metodologi yang tak sesuai minat atau kemampuan.

Setelah simak uraian di atas, tentunya bisa mengetahui apa saja metodologi penelitian yang tepat untuk skripsi. Pilihlah metodologi yang memang sesuai dengan minat maupun pengamatan. Dengan begitu, mahasiswa bisa lebih mudah dan lancar dalam menyusun skripsinya. Apalagi yang akan didapat nantinya kalau bukan cepat lulus dari perguruan tinggi.